Sunday, October 2, 2011

tgl 30/9, Jumat kmaren di dasar iklan kami belajar tentang brand & positioning.
Intinya adalah bagaimana kita menciptakan suatu brand yang dapat menjadi brand yang selalu diingat oleh orang-orang dan brand tersebut tetap dapat bertahan dan bersaing.
Diajarkan juga bahwa strategi pemasaran tidak terlepas dari peran periklanan.

Di anologikan oleh pak Santo, yaitu tentang brand Sour Sally, dimana pada awal kemunculannya, produk tersebut cukup populer. Di setiap outlet Sour Sally yang ada, hampir selalu terlihat antrian yang cukup panjang. Brand Sour Sally menjual produk berupa ice cream yogurt.

Produsen dari Brand Sour Sally, jeli melihat pasar pada awal pemasarannya. Namun seiring berjalannya waktu dan tanpa periklanan yang kreatif serta inovasi produk yang kurang, maka dewasa ini penjualan menurun, Selain itu munculnya banyak pesaing baru, seperti Heavenly Bust, membuat persaingan semakin ketat.

Namun Heavenly Bust, berhasil menggunakan startegi teknik pemasaran yang lebih baik yaitu melalui periklanan berupa promo-promo yang menarik serta penawaran inovasi yang baru seperti kebab ice cream, salad ice cream yogurt, dsb.. Penggunaan media massa sebagai sarana periklanan juga dilakukan, sehingga tak heran jika penjualan Heavenly Bust dapat melebihi Sour Sally saat ini. Sedangkan, penciptaan inovasi-inovasi itu ditujukan sebagai solusi kebiasaan konsumen yang suka jenuh..

Dan ada beberapa anologi lainnya, namun inti yang saya tangkap untuk membuat sebuah brand dikenal dan tetap bertahan di hati dan pikiran konsumen strategi periklanan harus diterapkan dalam pemasarannya, dan penciptaan inovasi-inovasi yang kreatif pada produk juga sangat dibutuhkan.. :)

Tuesday, September 13, 2011

Dasar iklan hari 1 (9/11)

Hari Jumat minggu lalu, saya mengikuti kelas iklan yg diajarkan oleh Bpk. Santo Tjhin.
Sesungguhnya saya tidak begitu mengerti pengejaan namany yg benar.. (jadi sori pak kalo salah)

Pada hari itu, kami belajar tentang dasar-dasar yg diperlukan oleh seorang yg bekerja di dunia periklanan.
Sebagai bahan resensi, kami mengkritisi beberapa iklan-iklan yang ada di media-media, khusunya media TV.
Beberapa iklan seperti Sosis So Nice, Tori-tori cheese crackers mendapat sorotan tajam dari bapak dosen.

Pada pertemuannya kali itu, saya baru mengetahui profesi sesungguhnya, dari kami(anak Fikom) setelah lulus nantinya. Sesungguhnya, sebagai seorang sarjana komunikasi, kami tidak harus menguasai skill multimedia terutama dalam hal desain grafis.(buat anak iklan).

Karena sesungguhnya, meskipun nantinya bekerja di dunia periklanan, kami tidak sebagai pembuat desain, logo, ato pekerjanya, melainkan nantinya kami adalah sebagai frontliner, pemberi ide-ide, copywritter, bahkan bertindak sebagai semacam PR buat perusahaan.

Kalau kami bisa menguasai multimedia, itu dinilai sebagai nilai tambah untuk profesi kamu nantinya..

Saya jg baru mengetahui bahwa pembuatan brand, logo, bahkan sistem periklanan dan pemasaran serta pensurveian menjadi tanggung jawab kami nantinya.

Yang terakhir, kami diberi tugas untuk membuat blog. Hal ini dimaksudkan untuk membangun citra kami nantinya. Pak Santo mengajarkan kami bahwa kami adalah PR bagi diri kami sendiri, dan sebagai langkah awalny, kami diajarkan memasarkan hal-hal yang positif tentang kami di media-media massa(terutama sosial). Nantinya penilaian positif perusahaan juga dipengaruhi dari penggunaan secara bijak terhadap media-media sosial yang kami gunakan.